Ada apa dengan hariku? Tepatnya Senin, 12 Februari 2023.
Ponselku berdering ada panggilan whatsapp dari temenku yang minta dijemput pada suatu tempat setelah hataman Al-Qur'an dan dipertegas dengan chat yg isinya sama. Aku sendiri masih di sekolahan lembur untuk menyelesaikan administrasi penilaian kinerja guru (PKG) yang akan dilaksanakan besok pada hari Rabu, 15 Februari 2023. Saat itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 14.15 WIB.
Setelah selesai aku langsung bertolak untu menjemput. Selama perjalanan kurang lebih 3 km berjalan dengan lancar. Sesampainya di lokasi saat belok tiba-tiba motor yang aku kendari oleng. Tubuh mungilku tak mampu menahan motor yang aku kendarai tanpa basa basi aku pun jatuh beserta motor yang aku kendarai.
Sesampainya di rumah selepas ashar ada lagi chat masuk pada whatsapp ku dari saudara laki-laki kecilku yang juga minta dijemput. Aku pun menyanggupinya. Sesuai jam yg ditentukan aku pun berangkat. Baru kurang lebih perjalanan 2 km dengan kecepatan 50 km per jam tiba-tiba ada kucing menyebrang tanpa permisi, secara reflek aku pun berusaha menghindarinya tapi apa yang terjadi aku jatuh dengan sangat keras menghantam aspal, tubuhku babak belur begitu pun dengan motor yang aku kendarai. Meskipun demikian alhamdulillah aku masih diberi keselamatan.
Mungkin orang mengatakan mimpi apa semalam mengalami dua kali musibah kecelakaan pada hari yang sama. Ironisnya kejadian yang aku alami ini bukan untuk kepentingan sendiri tapi untuk membantu orang lain.
Tapi inilah kenyataan yang terjadi karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi pada diri kita esok baik atau buruk. Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menerima dan menjalaninya kita tidak akan pernah mampu monolak takdir yang ditetapkan pada diri kita. Pena sudah kering tak bisa dihapus.
Yang terpenting adalah sikap kita untuk selalu mohon perlindungan dan kekuatan kepada Yang Kuasa untuk menjalani segala sesuatu yang ditetapkan pada diri kita yang mana kita sendiri tidak pernah tahu. Semoga Allah senantiasa meridloi diri kita. Keep Semangat 💪
Malam ini Senin, 25 Juli 2022 palatihan belajar menulis PGRI memasuki pertemuan ke-30. Pada pertemuan terakhir ini temangat sangat menarik yaitu "Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah" bersama narasumber Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. dan moderator Bapak Muliadi.
Untuk mengenal lebih dekat dengan narasumber profilnya dapat dilihat pada tautan berikut.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) itu sudah digaungkan oleh pemerintah sejak tahun 2015. Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Mendikbud mengatakan, Permendikbud tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti anak.
Pada pertemuan ini Pak Bambang, berbagi pengalaman tentang GLS yang digalakkan di SMP Taruna Bakti Bandung tempat beliau mengajar.
Sebagai guru TIK yang memang senang beraktivitas kegiatan literasi sejak tahun 2003 dengan kegiatan Dongeng Keliling, sejak tahun 2011 mengelola Taman Bacaan menjadi kekuatan yang besar untuk bisa aktif disekolah sebagai Penggiat Literasi.
Karya pertama yang beliau buat adalah dengan membuat blog kegiatan literasi untuk SMP Taruna Bakti Bandung.
Kegiaatan Literasi di SMP Taruna Bakti yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Senin Membaca Kitab Suci. Kegiatan ini lakukan pendokumentasian secara digital melalui website
Selasa-Rabu Membaca Buku yang siswa sukadokumentasi digital di website
Kamis yaitu Pembacaan Cerita oleh Bapak Ibu Guru. Ini program tahun ajaran baru yang baru akan dilakukan baru hari Kamis ini
Jumat Curhat Siswa
Dokumentasi digital website sebagai berikut
Prestasi SMP Taruna Bakti di bidang Literasi adalah Juara Utama Kategori Sekolah Literasi di Kota Bandung pada tahun 2019, Berbarengan saya secara pribadi mendapatkan Penghargaan sebagai Penggiat Literasi di Kota Bandung, mendapatkan penghargaan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota.
Mr. Bams mengajak semua peserta bahwa kegiatan literasi sekolah menjadi hal yang sangat penting untuk bisa terus dikembangkan.
Dan karya-karya yang dibuat bisa disimpan dengan platform digital. Seperti contoh di bawah ini.
Terakhir Mr Bams berharap setiap guru bisa menjadi pejuang literasi disekolahnya. Tidak hanya hebat karena menulis untuk diri sendiri akan tetapi bisa berkontribusi di sekolah dan di masyarakat.
Waktu terus berjalan tanpa bisa dibendung, pelatihan belajar menulis PGRI pun sudah memasuki pertemuan ke-29. Pada pertemuan kali ini temanya adalah "Blog Sebagai Sarana Pembelajaran" dengan narasumber Ibu Nani Kusmiyati dan moderator Ibu Rosminiyati.
Untuk mengenal narasumber lebih dekat profilnya dapat dilihat pada slide berikut.
Saat ini blog bukanlah sesuatu yang baru karena hampir setiap orang mengenal tentang blog. Bahkan bertahun-tahun yang lalu para penulis juga kaum akademia menggunakan blog untuk mengekspresikan ide, pengalaman dan ilmu yang didapatkannya.
Blog sangat membantu mengingat kejadian-kejadian yang menarik perhatian baik dimasa lampau atau saat ini. Masa lampau dengan dibantu dokumentasi berupa foto-foto akan mudah mengemasnya kembali menjadi sebuah cerita true story.
Sedangkan kejadian dimasa kini akan lebih mudah dituliskan di blog karena ingatan kita masih fresh untuk mengingatnya. Ketika melihat kejadian yang menarik perhatian, maka segeralah tulis di blog. Ketika hendak menulis, tidak selalu menggunakan laptop atau komputer, namun HP dapat membantu kita untuk menuliskan poin-point singkat tentang kejadian atau pengalaman yang menarik untuk diceritakan.
Setelah memiliki waktu luang barulah kita dapat menuliskannya. Bagaimana jika kita benar-benar sibuk dan tidak ada waktu menuliskan poin-poin tersebut menjadi karya yang dapat dinikmati sendiri maupun orang lain? Dan bagaimana jika tiba-tiba tidak ada mood untuk menuliskannya? Brusaha untuk meluangkan waktu untuk menuliskannya walau hanya penjelasan satu poin saja. Kemudian dikesempatan berikutnya menulis 1 (satu) poin lagi. Draf tulisan pasti masih kasar, biarkan saja, yang terpenting poin-poin itu sudah ada deskripsinya. Ketika ada waktu barulah dibaca kembali untuk menyempurnakan tulisan tersebut.
Blog dapat menjadi sarana belajar, terutama belajar writing. Bagaimana menyusun kalimat yang benar dan menarik hingga menjadi paragraf per paragraf yang memiliki makna. Sebagai guru, blog dapat menjadi salah satu alternatif di dalam mengajar. Beberapa guru dapat menggunakan google form, whatsApp atau media lain namun jika media tersebut dapat saling melengkapi akan lebih bagus.
Blog dapat menjadi suatu pilihan sebagai media pembelajaran. Bagi guru blog bisa sebagai media pembelajaran bagi dirinya sendiri dengan menuliskan inovasi di dalam mengajar baik berupa teknik mengajar maupun materi ajaran. Walau sebenarnya dapat di simpan di flash disk atau laptop. Kekurangannya jika laptop atau flasdisk terkena virus maka akan sangat riskan hilangnya materi ajaran.
Blog adalah salah satu media aman untuk menyimpan materi pelajaran kita karena tidak akan terkena virus. Yang terpenting tidak lupa nama blog dan password-nya. Jika lupa password masih bisa dipulihkan melalui email atau no Hp kita. Karena blog bersifat umum atau dapat dibaca orang lain, sebaiknya kita pandai memilih materi mana yang boleh dibaca orang lain. Jika guru memiliki soal-soal dan dianggap masih bersifat konfidensial atau rahasia, sebaiknya jangan disimpan di blog.
Guru dapat meggunakan blog untuk mengirimkan tugas-tugas ke siswa dan meminta mereka menjawab di blog mereka dan mengirimkan linknya.
Jadi blog merupakan salah satu media pembelajaran efektif yang dapat digunakan oleh para guru untuk pembelajaran daring. Walapun sulit di awal tapi apabila mau belajar pasti pasti menjadi mudah dan akhirnya menjadi kebisaan.
Malam ini pelatihan belajar menulis PGRI memasuki pertemuan ke-28. Pada pertemuan kali ini temanya tentang "Teknik Promosi Buku" dengan narasumber Bapak Akbar Zainudin dan moderator Ibu Mutmainah.
Profil narasumber dapat dilihat pada tautan berikut.
Setelah buku terbit agar manfaatnya juga bisa dirasakan oleh banyak orang langkah selanjutnya adalah memasarkan buku tersebut dipasarkan. Bagaimana teknik memasarkan buku? Berikut penjelasannya.
APA ITU PROMOSI BUKU
Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.
MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING
Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.
Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:
Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
PERTAMA : LAUNCHING BUKU.
Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube.
Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?
KEDUA : BEDAH BUKU
Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
KETIGA : SEMINAR ATAU PELATIHAN
Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
KEEMPAT : MEMBANGUN KOMUNITAS
Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
Misalnya komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya dengan membentuk grup di WA atau sesekali mengadakan zoom.
KELIMA : MEMBANGUN JARINGAN RESELLER.
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
KEENAM : JUALAN DI MARKETPLACE
Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
KETUJUH : MEMANFAATKAN MEDSOS
Manfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
UPDATE STATUS setiap hari. Di WA, IG, FB. Ambil cuplikan dari buku, jadikan sebagai update status. Lama-lama nanti timbul keingintahuan mereka, yang akhirnya tertarik untuk membeli.
Itulah tujuh cara memasarkan kuncinya lakukan secara konsisten dan repetisi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada video berikut.
Pertemuan demi pertemuan terlampaui. Dan tidak terasa pelatihan menulis malam ini telah memasuki pertemuan yang ke-27. Pada pertemuan ini temanya adalah "Motivasi Menulis dan Menerbitkan Buku" bersama narasumber Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. dan moderator Ibu Arofiah Afifi.
Profil narasumber Ustadz Dail Ma'ruf dapat dilihat pada slide berikut.
Menjadi seorang penulis tidak cukup hanya berbekal kemampuan dasar menulis saja. Tapi dibutuhkan sebuah motivasi dan tekad yang kuat agar penulis bisa terus menulis dan tidak kehilangan ide-ide dalam menulis.
Motivasi Menulis
Ada 3 hal untuk meningkatkan motivasi menulis, yaitu :
Intenstas
Syarat pertama agar motivasi menulis terjaga adalah harus intens alias sering atau kontinyu. Sebagaimana mantra Omjay "Menulislah setiap hari dan lihat apa yang akan terjadi".
Tahu Arah
Maksudnya jika ingin ke arah menjadi penulis maka lakukan saja AKTIVITAS MENULIS dan jangan ditunda agar ide menulis tidak menguap begitu saja.
Tekun
Siapa yang TEKUN pasti berhasil dalam hal apa saja termasuk menulis dan menerbitkan buku.
Jadi tunggu apalagi tingkatkan motivasi untuk terus menulis dan tetap menulis pasti impian menjadi seorang penulis akan terwujud.
Motivasi Menerbitkan Buku
Menurut narasumber Pak Dail, ada 9 motivasi dalam menerbitkan sebuah buku :
Waktu terus berjalan tidak terasa pelatihan sudah memasuki pertemuan ke-26. Pada pertemuan kali ini temanya adalah "Membuat Cover yang Menarik" bersama narasumber Bapak Fajar Tri Laksana, M.Pd. dan moderator Ibu Helwiyah.
Profil Pak Fajar dapat dilihat pada slide berikut.
Cover merupakan salah satu bagian luar buku yang terdiri dari judul, nama pengarang, nama penerbit, dan gambar yang mewakili isi buku.
Cover memiliki fungsi sebagai pembungkus sebuah buku. Oleh karena desain cover buku hendaknya dibuat semenarik mungkin agar memikat pembaca.
Cover sebuah buku memiliki pengaruh terhadap penjualan sebuah buku. Jika ingin menarik konsumen hendaknya cover sebuah buku dibuat dengan mengikuti perkembangan zaman dan selera pasar tanpa mengurangi konten atau isi buku.
Untuk membuat cover buku bisa menggunakan canva, adobe indesign, dan adobe photoshop.
Unsur yang harus diperhatikan dalam membuat cover buku diantaranya komposisi warna, font, dan gambar atau ilustrasi yang mewakili isi buku.
Hari ini Rabu, 13 Juni 2022 merupakan pertemuan ke-25 pelatihan menulis PGRI. Pada pertemuan kali ini temanya adalah "Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi" bersama narasumber Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. dan moderator Mutmainah.
Adalah Ibu Aam Nurhasanah merupakan alumni BM 12 yang awalnya masuk Gelombang 8 bersama Cak Inin, Pak Yulius Roma, Bu Noralia Purwa, Mayor Nani, yang telah menjadi narsum dipertemuan sebelumnya. Namun, karena karena tidak fokus, akhirnya tidak lulus dan tertinggal oleh teman-teman seangkatannya.
Kembali beliau mengikuti BM gelombang 12. Dengan segenap keberanian dan semangat yang yang dimiliki beliau menargetkan menargetkan harus lulus serta harus menerbitkan buku solo maupun antologi.
Niat itu pun terjawab sudah saat memasuki materi Bunda Kanjeng. Orang yang sangat memotivasi beliau untuk bisa berkarya dan menulis seribu buku. Bu Kanjeng mengajak para peserta untuk menuliskan pengalaman mengikuti materi yang telah disampaikan menjadi sebuah buku antologi. Buku perdana pun muncul dengan judul SEMANGAT MENULIS BERSAMA BU KANJENG dan nama beliau ada di urutan pertama.
Akhirnya buku perdana mun lahir. Dimulai dari buku antologi, api semangat belaiu kembali berkobar. Usai lulus BM 12 beliau berhasil menerbitkan buku yang berjudul MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT. Dimulai dari mimpi, satu persatu buku belau pun lahir.
Setelah melahirkan buku perdana, beliau mengabdikan diri menjadi Tim Solid Omjay. Beliau bertugas menjadi moderator kala itu mengikuti jejak Ibu Fatimah Aceh dan Mr. Bams. Maka lahirlah buku solo kedua beliau yang berjudul KUNCI SUKSES MENJADI MODERATOR ONLINE
Beliau juga mengikuti tantangan Prof. Ekoji menulis buku satu minggu dan lolos seleksi penerbit mayor PT Andi Offset Yogyakarta dengan judul buku PARENTING 4.0, Mengenali Pribadi dan Potensi Anak Generasi Multiple Intelligence. Buku ini tersebar di seluruh Gramedia Indonesia dan tersedia juga dalam bentuk ebooks atau buku elektronik.
Setelah mengikuti tantangan menulis satu minggu, beliau memberanikan diri untuk mengasah diri mengikuti lomba blog PGRI. Qodarullah, beliau mendapat juara pertama lomba blog PGRI Maret 2021. Di sini, semua peserta wajib membuat postingan dalam blog selama 28 hari tanpa jeda, dari tanggal 1-28 Februari 2021. Saat itu beliau mendapat hadiah printer epson L120, uang tunai 1.500.000, vocer makan, dan acecoris lainnya.
Pengalaman menjadi juara 1 Lomba Blog PGRI membuat ide baru buku solo ke-3 dengan judul BLOGGER INSPIRATIF. Harapannya, setelah membaca buku beliao, teman-temannya dan orang lain terinspirasi untuk menuliskan pengalaman terbaiknya dalam bentuk buku.
Setelah lulus menjadi alumni, Bu Kanjeng memberikan tantangan menjadi kurator atau pengepul naskah. Beliu berhasil mengajak teman-teman BM sebelumnya untuk menuliskan pengalaman terbaiknya saat mengikuti materi Bunda Kanjeng.
Setelah menjadi kurator, beliau mengikuti kembali tantangan menulis HUT penerbit YPTD yang pertama dalam program KMAA(KARENA MENULIS AKU ADA). Pengalaman ini menjadi buku solo ke-4 dengan judul RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS.
Beliau juga berhasil mengumpulkan naskah murid yang bernama Juminah. Naskah dikirim melalui WA dan berhasil dibuat novel dengan judul SEINDAH TAKDIR CINTA. Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang gadis mencari nafkah menjadi TKI karena Juminah menjadi tulang punggung keluarga demi membiayai sekolah adik-adiknya dan perjalanan penuh liku untuk menemukan cinta sejatinya.
Ini adalah pengalaman perdana beliau menjadi seorang editor hingga sekarang beliau dipercaya membantu mengedit naskah teman-teman termasuk naskah Pak Dail, Ustazah Mutmainah, Arofiah Afifi(Bunda Ovi), dan alumni BM sebelumnya
Setelah pengalaman 2 tahun bergabung di kelas menulis Omjay, undangan narasumber pun datang silih berganti. Akhirnya beliau menjadi narasumber nasional yang diundang virtual sampai ke NTT.
Awalnya beliau bukan siapa-siapa. Hanya seorang peserta gagal di BM 8. Namun, karena beliau mau berproses dan mau belajar dengan giat, akhirnya satu persatu mimpi beliau pun tercapai. Beliau ingin semangatnya dalam menulis sampai 60 buku dapat menginspirasi peserta BM 25-26. Jadikan kegagalan sebagai sebuah cambuk untuk bangkit dan meraih kesuksesan.
Untuk karier seorang guru Bu Aam lulus PPPK Tahap 2, beliu pindah ke Gununghaur dan dinas di SMPN SATAP 4 CIPANAS LEBAK BANTEN.
Sungguh prestasi yang luar biasa dan mengispirasi. Terimakasih Bu Aam atas ilmu dan semangatnya.