Rabu, 25 Mei 2022

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 

Pertemuan ke-4

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Noralia Purwa Yunita, M.Pd

Moderator    : Helwiyah

Alhamdilillah pelatihan menulis PGRI sudah memasuki pertemuan ke-4. Tema pada pertemuan ke -4 ini adalah "Membuat Buku dari Karya Ilmiah" bersama narasumber Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. dan moderator Ibu Helwiyah.

Noralia Purwa Yunita, lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Menempuh S1 di UNNES Semarang lanjut S2 di universitas yang sama, guru SMP 8 semarang. Profil lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.


Membuat Buku dari Karya Tulis Ilmiah

Seseorang yang pernah menempuh pendidikan tingkat tinggi tentu tidak lepas dengan karya ilmiah baik berupa makalah, skripsi, tesis, penelitian tindakan kelas (PTK), best practice maupun karya tulis ilmiah (KTI) lainnya. 

Namun seakan tugas-tugas tersebut setelah pendidikan selesai hanya berhenti, tersimpan rapi di almari sebagai koleksi ilmiah, padahal saat itu kita membuatnya dengan penuh perjuangan. Jadi alangkah baiknya kalau KTI tersebut kita ubah menjadi sebuah buku yang tentu akan lebih bermanfaat lagi bagi orang banyak.

Mengapa harus buku? Berikut alasannya

  • Lebih bermakna dan bermanfaat 

Karyailmiah yang masih berupa KTI biasanya hanya disimpan di perpustakaan kampus dan sedikit pembacanya. Tapi apabila diubah menjadi  buku, buku itu dapat dibaca siapapun. Sasaran pembaca jauh lebih luas. Tidak hanya terbatas untuk kalangan tertentu saja.

  • Keutungan materi                            

KTI yang diubah menjadi buku dan bukunya laku keras di pasar maka kita akan mendapatkan royalti yang akan mengisi pundi-pundi uang kita.

  • Hasil penelitian akan tersebar luas                

KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas. 

  • PAK (Penilaian Angka Kredit)             

Ini pastinya sangat menggiurkan untuk bapak ibu guru. Karena memang tuntutan ASN haruslah ada progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Dan ini semua terekam dalam Angka Kredit. KTI yang diubah menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu, poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat menguntungkan bagi bapak ibu guru

Cara Mengubah KTI Menjadi Buku

1. Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah 

Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.Sebagai contoh Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok reaksi Redoks. Judul ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku dan tidak menarik diubah menjadi "Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21" Lebih singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku.

2. Ubah daftar isi             

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa.BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran

Bab 2( APA) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran SEMMI

Jika dikonversi 

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul 

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

3. Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang :

- Rumusan masalah

- tujuan penelitian

- manfaat penelitian

- definisi operasional

- hasil penelitian terkait

Ini semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku

4. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat

5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi 

6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.

Sebagai contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas

Dengan demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini

7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

8. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

9. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit.

Contoh perbedaan daftar isi sekripsi setelah menjadi buku



Menulis Artikel Ilmiah untuk Jurnal dari KTI

Ada tips dan trik menulis artikel ilmiah pada jurnal nasional yaitu.

  1. Tulis artikel sesuai dengan template jurnal uang yang dituju. Jika template yang dituju tidak sesuai maka langsung ditolak oleh pengelola sebagus apa pun penelitiaanya
  2. Judul singkat padat tapi tetap ilmiah
  3. Baris kepemilikan maksudnya penulis maupun peneliti tersebut.
  4. Penulis maupun peneliti harus benar-benar terlibat mulai dari perencanaan, penelitian, hingga membuat laporan. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama yanpa gelar, instansi, jabatan akademik
  5. Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian, metode penilitian, dan hasil dan simpulan
  6. Penulisan keyword pada abstrak sebaiknya 3 sampai 5 kata, dipisahkan dan tanpa kata penghubung
  7. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, sedikit tinjauan pustaka, rumusan masalah dan tujuan penelitian
  8. Pada bagian metode penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang berlebihan. Bagian ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan), teknik pengambilan data, analisis data, sumber rujukan dari metode yang digunakan
  9. Perbanyak penggunaan tabel atau diagram atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian
  10. Simpulan merupakan jawaban dari rumusan yang diajukan dan ditulis dalam bentuk pargraf (bukan numerical)



13 komentar:

Jalani dan Terima Apa yang Ditetapkan Untukmu

Ada apa dengan hariku? Tepatnya Senin, 12 Februari 2023. Ponselku berdering ada panggilan whatsapp dari temenku yang minta dijemput pada sua...