Resume Pertemuan ke-19
Pelatihan Menulis PGRI
Gelombang 23 dan 24
Narasumber : Agus
Subardana, S.E., M.M.
Moderator : Raliyanti
Alhamdulillah pelatihan belajar menulis PGRI sudah
memasuki materi ke-19. Materi pertemuan kali ini membahas tentang “Pemasaran
Buku” dengan narasumber Bapak Agus Subardana, S.E., M.M. dan moderator Ibu
Raliyanti.
Pak Agus merupakan Direktur Marketing Penerbit Andi Offset Yogyakarta.
Beliau sudah bekerja di Penerbit Andi selama 17 tahun sejak tahun 1999
sampai sekarang. Pendidikan terakhir beliau S2 jurusan Manajemen Pemasaran.
Beliau juga sering menjadi moderator berbagai event webinar.
Di tengah melesunya bisnis di berbagai industri akibat
pandemi Covid-19, industri penerbitan buku sekala Global-Dunia justru
bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di secara
global / Dunia hingga akhir 2021 (YTD) mengalami pertumbuhan cukup
signifikan.Data yang saya maksud sebagai berikut.
Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami
kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau
menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1
juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro),
genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre
Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).
Dari analisa pasar dan Diungkapkan Ketua Umum Ikatan
Penerbit Indonesia (Ikapi), seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org
industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi.
Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh
dinas/perpustakaan.
Berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2%
penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga
menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work
from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa
mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang
menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.
Jadi Industri buku di saat pandemi di indonesia
mengalami penurunan yang dratis mencapai 50% hingga 80 %.
Namun menurut Pak Agus Penerbit Andi Offset Yogyakarta
masih bisa bertahan dan bertumbuh. Pada penerbit Andi ada beberapa genre buku
yang kontribusinya justru bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku
sekolah , buku anak, masak, self improvement, hukum, Bisnis, parenting &
family, dan computing & technology,
Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa
pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online dan Directselling. Fenomena
lain yang perlu dicatat oleh para pemasar di industri penerbitan buku adalah
perubahan pola perilaku konsumen, khususnya segmen remaja. “Konsumen remaja
tidak lagi melihat harga, tapi gimmick. Mereka juga selalu ingin menjadi orang
yang pertama mendapatkan produk bukunya,”
Strategi Pemasaran Buku
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi
oleh banyak aspek dan unik. Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang di
terbitkan. Jenis-jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi
katagori buku. Salah satu contoh Penerbit Andi Offset menerbitkan buku cukup
banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku (Katagori buku Anak,
buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi -Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku
Teks, dll).
Dari jenis-jenis katagori buku tersebut dilakukan
pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada
umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh
faktor yang meliputi :
1. Faktor Mikro yaitu
perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu
demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Menurut Pak Andi strategi pemasaran buku di penerbit
Andi dipetakan menjadi dua yaitu strategi
pemasaran buku serangan udara (online) dan strategi pemasaran buku serangan darat
(offline) dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di
atas.
1.
Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online)
Strategi pemasaran buku
secara online dapat dilakukan dengan du acara, yaitu :
a.
Pemasaran
dengan memanfaatkan media digital
Media digital sangat bermanfaat untuk memasarkan buku,
antara lain.
·
Biaya lebih relatif terjangkau atau murah
·
Daya Jangkauan sangat luas
·
Mudah menentukan target pasar buku yang akan
diterbitkan
·
Komunikasi dengan konsumen lebih mudah
·
Lebih cepat popular
·
Sangat membantu meningkatkan penjualan
·
Mudah dievaluasi dan dikembangkan
Untuk strategi online ini penerbit
Andi melakukan lima hal yaitu:
·
Pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best
seller-nya, yang saat ini jumlahnya mencapai 100 best seller.
·
Menggelar program Pre Order melalui toko buku online,
e-Commerce, maupun reseller individu. “Tak hanya itu, Penerbit Andi juga
menjual merchandise, e-book, hingga buat content.
·
Optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi
promosi, branding, hingga reseller. “Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk
dibaca, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat".
·
Optimalisasi stock produk melalui program bundling dan
online. Mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual
melalui program diskon dan melakukan books fair / pameran buku secara online.
b. Pemasaran Buku Lewat
Komunitas
Pemasaran buku juga dapat dilakukan melalui
komunitas. Seorang penulis tentu punya komunitas dan relasi sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Komunitas dan relasi tersebut dapat dijadikan sebagai sarana promosi dan penjualan buku.
Penjualan lewat komunitas lebih efektive dan efisien sehingga tingkat penjualan
buku meningkat. Kuncinya seorang penulis harus aktif mengadakan komunikasi dan
interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.
Penerbit Andi sendiri mengadakan
aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link Zoom, Live Youtube TV. ANDI, dengan tema-tema
yang menarik.
2. Strategi pemasaran buku
serangan Darat (Offline)
Strategi
pemasaran buku serangan darat dikelompokkan berdasarkan target pasar yang
dituju, yaitu
a. Strategi pemasaran di
toko buku
Srtategi
pemasaran buku secara offline dapat dilakukan dengan cara menjadi pemasok di
toko buku. Penerbit yang memiliki mesin percetakan
sendiri sebagian besar menjadi pemasok di toko-toko buku yang ada di Indonesia.
Toko buku dibedakan menjadi tiga jenis yaitu toko buku modern, toko buku semi
modern, dan toko buku tradisional.
Untuk
mempertajam promosi pemasaran di toko buku dapat dilakukan bebarapa cara,
antara lain.
·
Menguasai display buku supaya tampilan kelihatan menarik
·
Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang
produk di Neon Box, X banner
· Mengadakan bedah buku, talkshow, dan potongan harga
pada buku tertentu pada periode tertentu
·
Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (bulan
Ramadhan, program TAB, program Tam, dan lain-lain)
Untuk menguasai seluruh wilayah
nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, penerbit Andi sendiri melakukan
pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya
sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh sampai Papua,
dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Untuk memasarkan bukunya penerbit Andi
mengadakan berbagai promo, seperti mengadakan event tematik, mengadakan bedah
buku dan lain-lain.
Direct
selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun
bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini dapat mengurangi biaya iklan, menghindari
biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan jangka
panjang.
Produk-produk
Penerbit Andi Offset sendiri memasarkan dan menjual langsung melalui perwakilan
penjualan independen yang dikenal juga sebagai Sales Direct selling. Produk
dikirim langsung dari produsen ke perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau
distributor, dan terakhir ke konsumen.
Produk
yang dijual melalui penjualan langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel
tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah
satu-satunya cara untuk membelinya. Pemasaran Buku melalui Direct selling ini dipetakan
berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan.
Jenis
Katagori buku penjualan lewat direct selling di penerbit Andi dibagi menjadi
beberapa target pasar yaitu :
a) Buku Pendidikan (Buku
mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
b) Buku Teks Perguruan
Tinggi untuk semua mata kualiah
c) Buku Referensi untuk
jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK, Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori
tersebut diatas maka penerbit Andi sebagai Industri Penerbitan buku melakukan
terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales).
Tenaga penjual/sales direct selling mempunyai
tanggungjawab target sesuai maping areanya masing-masing. Tugas sales ialah
sebagai berikut.
1) Mengadakan kunjungan
langsung ke tiap sekolah PAUD-TK, SD, SMP, SMA, dan SMK
2) Mengadakan kunjungan
langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi
untuk temui Dosen, tiap Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para
Rektor .
3) Mengadakan kunjungan
langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan langsung tersebut
diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak
Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan
buku dapat meningkat
Itulah
pemaparan materi dari narasumber pelatihan malam ini. Di mana dapat disumpulkan
bahwa strategi pemasaran sebuah buku yang sudah diterbitkan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu pemasaran buku serangan udara (Online) dan strategi
pemasaran buku serangan darat (Offline)
Terimakasih
kepada Pak Andi dan Ibu Raliyanti, ilmunya sangat bermanfaat.