Menjadi Penulis Buku Mayor

Pertemuan ke-21

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Joko Irawan Mumpuni

Moderator    : Muliadi

Malam ini Senin, 4 Juli 2022 pelatihan belajar menulis PGRI memasuki pertemuan ke-21. Tema pada pertemuan ini adalah "Menjadi Penulis Buku Mayor" bersama moderator Bapak Joko Irawan Mumpuni dan moderator Bapak Muliadi.

Profil narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni dapat dilihat pada slide berikut.

Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan-insan kreatif : penulis, editor, layouter, ilustrator dan desain grafis.

Klasifikasi Jenis Buku

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:

Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.

Prosentase Jenis Tulisan yang Diminati

1. Fiksi 75%
2. Nonfiksi 41%
3. Bisnis 33%
4. Sains populer 31%
5. Literatur hobi 24%
6. Sanins dan textbook 22%

Itulah gambaran jenis tulisan yang diminati masyarakat yang dapat dipakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.

Ekosistem Penerbitan Buku

1. Penulis
2. Penerbit
3. Penyalur
4. Pembaca

Faktor Penghambat Pertumbuhan Industri Penerbitan

Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:

Proses Naskah Menjadi Buku

Perhatikan slide berikut.

Penerbit yang Baik dan Perlu Diwaspadai

Perhatikan slide berikut.

Hal yang Diperoleh dari Menulis

Perhatikan slide berikut.

Kriteris Naskah yang Diterima Penerbit Mayor

Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria 

Hal yang Menjadi Pertimbangan Naskah yang Diterbitkan

1. Tema tak populer, penulis populer
2. Tema populer, penulis populer
3. Tema tak populer, penulis tak populer
4. Tema populer, penulis tak populer

Bagaimana cara menilai naskah yang populer? tenatunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. 

Contohnya : Tema tentang BATU AKIK ternyata sudah tidak menjadi trend lagi.  jadi kalau ada naskah buku masuk bertema BATU AKIK saat ini pasti akan ditolak

Cara Penerbit Mengukur Reputasi Penulis

Bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis? Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia lihat gambar nya:

Ini hasil untuk penulis yang berama Fandy Tjiptono. Perhatikan angka2 sitasinya 👆

Ini adalah hasil untuk Prof, Jogiyanto. Nah bagaimana dengan hasilnya bila nama penulis pemula dimasukan? Penerbit ANDI memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar naskah bisa diterima.

Cara Penerbit Menentukan Jumlah Cetak

Bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:

Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.

Konsistensi Gaya Selingkung

Penerbit Andi memakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis:

Macam-macam Penulis Buku

Sebagai seorang penulis, sebenarnya kita termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri2nya masing-masing kelompok:

Kwadran Kategori Penulis

Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.

Sekarang kita akan segera memasukan era Publisher 5.0 dan saat ini kita telah berada di era publisher 4.0. Selamat kita sudah memasuki dunia metaverse. Siapkan diri Anda!!